Berdasarkan isu tersebut, SCOPH CIMSA FK Unila membentuk sebuah aktivitas bernama Enhancing Awareness Concerning the Possibility of Tuberculosis Occurrences and its Preventions (EAGLE).
EAGLE adalah acara yang turut mendukung CIMSA Program dengan topik ‘Communicable and Non-Communicable Disease’ dengan fokus area ‘Airborne Disease and Smoking Prevention & Cessation’.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang penyakit menular Tuberkulosis dan keterkaitan rokok terhadap penyakit TB, serta vaksin untuk tuberkulosis.
Rangkaian acara EAGLE dimulai dengan Pre-Activity Training yang dilaksanakan pada 29 Maret 2024 dengan external partner yaitu penyampaian materi oleh Public Health Trainer IFMSA Certified dengan tema “Penyakit Menular Tuberkulosis dan Keterkaitannya dengan Bahaya Asap Rokok”.
Kemudian, dilanjutkan dengan dua main activity yakni penyampaian materi yang diberikan oleh dr. Hendro Sihaloho, S.Ked., dan dilanjutkan dengan kegiatan Forum Discussion Group serta demonstrasi menggunakan alat peraga mengenai bahayanya asap rokok, dan skrining pendeteksian dini penyakit Tuberkulosis melalui website SOBAT TB yang disampaikan SCOPH CIMSA FK Unila.
Acara yang dilakukan pada 30 Maret 2024 ini diikuti siswa-siswi OSIS dan PMR SMA/SMK yang diundang. Rangkaian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan akses kesehatan dan pengobatan Tuberkulosis.
Acara kedua yakni Air Campaign dan Public Discussion dilaksanakan pada 31 Maret 2024. Air Campaign dilakukan melalui siaran radio dengan diskusi antara Radio RRI Pro 2 FM lampung dan Public Health Trainer IFMSA Certified.
Diskusi ini membahas terkait faktor risiko, penyebab dan gejala tuberkulosis yang berdampak pada kesehatan individu, cara penularan serta proses diagnosis TB untuk mendeteksi keberadaan bakteri TB dalam tubuh, bahaya merokok pada kesehatan, keterkaitannya dengan penyakit menular TB, cara yang dapat dilakukan sebagai usaha preventif terhadap penyakit tuberkulosis sehingga dapat membantu mencegah kenaikan angka prevalensi penyakit menular TB, vaksin untuk tuberkulosis, pengobatan dan tindak lanjut terhadap seseorang yang telah terjangkit tuberkulosis sebagai bentuk usaha penanganan.
Selain itu ada pula Public Discussion yang dapat diikuti masyarakat umum melalui online zoom meeting. Diskusi ini dihadiri oleh para panelis yang ahli dalam bidangnya, yakni Guru Besar Fakultas Kedokteran Unila dengan fokus isu tuberkulosis, yaitu Prof. Dr. Dyah Wulan SRW, SKM, M.Kes dan Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia (PDPI) yaitu dr. Andreas Infianto, Sp.P(K), FISR.
Public discussion ini dihadiri 103 partisipan terdiri dari mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS), mahasiswa universitas instansi lain dan masyarakat umum.
Rangkaian aktivitas diakhiri dengan post activity yang dilakukan melalui pembagian poster digital mengenai penyakit menular tuberkulosis dan keterkaitannya dengan bahaya asap rokok kepada siswa-siswi OSIS dan PMR SMA/SMK yang diundang beserta publikasi poster digital di Instagram (**)