Tingkatkan Minat Baca Siswa, Mahasiswa KKN Unila Manfaatkan Ruang Terbengkalai Menjadi Ruang Baca

Keterbatasan fasilitas terkadang membuat beberapa orang pesimis akan kemudahan membaca buku. Walaupun sudah ada teknologi yang canggih, nyatanya hal tersebut tidak bisa menggeser buku dengan segudang manfaatnya. Keterbatasan fasilitas inilah yang sedang dialami siswa SMPN Satu Atap 1 Palas, Desa Tanjungsari, Tanjungsari, Lampung Selatan.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Periode I tahun 2024 Universitas Lampung (Unila) berkeinginan untuk meningkatkan minat baca siswa SMPN Satu Atap 1 Palas dengan membuat sebuah program kerja Program yang digagas yaitu mengubah sebuah ruangan terbengkalai di sekolah menjadi ruang baca yang dapat bermanfaat bagi siswa.

Program kerja ini dilaksanakan di SMPN Satu Atap 1 Palas, Desa Tanjungsari, Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan, Senin 15 Januari 2024 hingga Sabtu, 20 Januari 2024. Tim KKN Unila yang berhasil melaksanakan program ini terdiri dari, Reza Resqi Mubarok, Adinda Putri, Evrika Liana, Armita Dianti Febryana, Atika Yulandari, Nedia Maulida Saputri, Ihdast Naini Maretta, Ayu Puspita Sari, Riana Sagita, Mayola Mayang Segara dan didampingi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Edi Siswanto, S.Pd., M.Pd.

Pelaksanaan program kerja ini dimulai dengan membersihkan ruangan kemudian menata lemari yang telah disediakan dan memindahkan buku. Beberapa sudut dan sisi ruangan dihias sedemikian rupa untuk menambah kenyamanan dan ketertarikan para siswa.

Buku yang tersedia di perpustakaan diantaranya, buku pelajaran, buku cerita, novel dan komik. Selain berasal dari sekolah sendiri, beberapa buku juga didapatkan dari donasi mahasiswa KKN Unila.

Ruang baca yang telah dibuat diharapkan bisa menjadi tempat penunjang ruang perpustakaan yang tidak memadai. Dengan pembuatan ruang baca, para siswa bisa mengunjungi di luar jam belajar maupun saat jam kosong.
Sri Ningsih, salah satu guru SMPN Satu Atap 1 Palas berharap, ruang baca ini bisa bermanfaat bagi para siswa dan membuka kesempatan melihat dunia dengan lebih luas.

“Ketika memperoleh ilmu itu kita harus membaca, kalau tidak membaca kita tidak akan paham. Kita bisa menggunakan panca indra sebagai alatnya, karena ilmu akan tetap mengalir ketika ruang baca tersebut terus dipakai siswa. Program kerja tersebut bagus, dengan membaca mereka akan mengetahui, serta akan lebih luas menangkap ilmunya daripada mendengarkan,” ujarnya.

Sementara Reza Resqi Mubarok, selaku Koordinator Desa KKN Unila berharap ruang baca tidak hanya dimanfaatkan siswa untuk bermain saat jam kosong tapi juga dengan membaca.

Ruang baca dalam jangka panjang diharapkan bisa dimanfaatkan sebagai pengganti perpustakaan yang tidak memadai. Bisa menunjang aktivitas membaca dengan nyaman, serta menjadi tempat yang bisa mengisi waktu kosong di sekolah. Dengan begitu minat baca siswa SMPN Satu Atap 1 Palas bisa lebih meningkat seiring digunakannya ruang baca tersebut . (**)

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

[instagram-feed]